Kesedihan Cinta Pertama Ku.
2015. Yah, waktu itu tepatnya aku sedang polos-polosnya, Aku baru memasuki sekolah menengah atas sekolah yang sebagian banyak orang berpendapat bahwa kita akan memulai cerita baru, awal yang indah, dan mengukir cerita-cerita yang akan mulai dijalani bersama teman-teman baru, pada saat itu aku menginjak usia 15 tahun usia yang masih sangat muda. Cinta? Ku rasa, aku masih sangat kecil untuk mengenal kata itu aku masih dibuat bingung akan kata Cinta. Aku masih terjebak dalam uraian kata Cinta.
Dengan berjalannya waktu ku rasa sangat singkat akhirnya aku tahu dan mengenal apa itu Cinta? Rasa yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya indah? Tentu, keindahan yang sebelumnya tidak pernah aku lihat, kebiasaan yang belum pernah aku lakukan senyam-senyum sendiri, menatap wajahnya adalah kebahagiaan terbesar! yah, setelah sesosok laki-laki telah mampu membuatku jatuh Cinta yah, dia Cinta pertamaku dia yang mampu membuatku melihat gambar-gambar indah dan dia juga yang bisa mengajariku melukis gambar-gambar indah itu. Aku sangat bahagia.
Kami memulai cerita indah kami dengan satu genggaman satu tujuan dan pastinya sejalan! Seakan kami sudah menemukan Cinta sejati dari diri kami masing-masing karena kami saling melengkapi satu sama lain. Hari-hariku pun berubah aku bak putri dibuatnya ku rasa aku sangat beruntung telah menemukan sesosok pangeran yang aku Cintai dan sayangi dan begitu pun sebaliknya. Walau begitu aku dan dia hampir jarang bertemu hanya bisa saling mengirim pesan lewat via handphone mendengar suaranya sesekali mengobrol semua itu hampir setiap hari kami jalani (LDR) yah, jarak yang membuat kami terpisah dan jarang bertemu walau begitu kami saling menikmati indahnya rasa rindu! Hampir tidak ada masalah hampir tidak ada kata bosan semuanya indah kami jalani.
“Mhimy” sapaan akrabnya untukku begitu pun sebaliknya aku pun memanggilnya dengan sapaan, “Phipy” jujur, aku sangat bahagia Tuhan memiliki sesosok lelaki yang mampu mencintai dan menyayangiku dengan tulus tidak ada rasa yang paling indah dari rasa ini sebelumnya tidak ada rasa ternyaman dari rasa nyaman ini sebelumnya, ucapku lembut dalam hati.
Saat itu.. Aku sedang berlibur ujian semester yang pasti aku senang karena aku pulang ke kampung dengan itu, aku bisa bertemu dengan sosok yang sangat aku rindukan yah dia Phipyku, singkat cerita entah kabar yang tidak jelas masuk dalam pendengaranku aku kaget seketika mencoba meredamkan situasi yang cukup membuat jantungku berdetak lebih cepat tak menentu kalimat itu “dia udah punya gebetan baru sekolahnya” ucap teman akrabku yang kebetulan satu sekolah dengan Phipyku.
Entah bagaimana hati ini merasakannya yang jelas sangat sakit seakan langit mendung pun ikut merasakan apa yang ku rasakan saat ini, kecewa, marah, sedih tidak tertinggal air mata ini kesedihan yang tak mampu untukku bendung lagi, sempat aku berpikir bahwa aku akan memulai hidupku tanpa adanya sosok Phipyku lagi dan pergi menjauh darinya. Namun hati berkata lain. Aku tak mampu menjauh darinya, masih bisa ku maafkan! Ujarku. Kring-kring 1 pesan masuk dalam handphone-ku ku buka pesannya, “maafkan Phipy ya mhy, Phipy janji gak bakal ulangi kesalahan itu lagi phy cuma iseng sama cewek itu gak lebih, Phipy benar-benar sayang Mhimy.” Mencoba meyakinkanku lagi dan akhirnya aku pun percaya.
Waktu pun semakin cepat berlalu dan kami semakin serius menjalani hubungan ini hubungan yang tidak akan pernah kami sia-siakan. Cinta pertama, aku sangat bahagia dengan kehadiran dia menemani hari-hariku suka duka tawa tangis, terima kasih Tuhan aku telah menemukan sekeping hati yang tidak pernah ku duga sebelumnya akan seindah dan sebahagia ini. Tahun pun berganti, tahun 2013 aku lulus SMA termasuk orang yang aku Cintai Alhamdulillah, dengan pemikiran yang lumayan lama aku memutuskan untuk melanjutkan studiku di jakarta dan Phipyku memutuskan untuk kerja di surabaya.
Dini hari sekitaran pukul 06 ku buka handphone-ku 11 panggilan tak terjawab dan 5 pesan ku lihat, “mhy udah siap-siap? Cepat yah Phipy duluan yah ke bimanya karena jarak kota bima dengan kampung kami agak sangat jauh pesannya ketemu di bima aja yah” salah satu pesannya ku tersenyum sipu membaca nya ada bahagia ada sedih karena pada hari itu aku berangkat ke jakarta rasaku campur aduk seketika aku takut, inikah perpisahan yang sesungguhnya? Yang terus membayangiku adalah kalimat, “aku tidak bisa melihat Phipyku lagi dan pastinya jauh darinya, bagaimanakah jadinya nanti? Ketakutan terbesarku adalah dia akan berubah ketika aku sangat jauh darinya, pikirku negatif.
Hujan mengalir deras, awan mendung bak hatiku sekarang di tempat itu terakhir aku melihatmu, mengapa? Ke mana perginya dirimu? Kenapa perpisahan yang dirancangmu jauh-jauh hari akan manis berubah menjadi pahit, tidak ku tahu ke mana langkahmu? Aku pergi phy aku benar-benar pergi sekarang meyakinkan dalam hatiku bahwa aku memang harus pergi perjalananku pun ditemani tangis luka yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.. kuatkan aku Tuhan.
Dua tahun setelah kejadian itu aku mencoba untuk kuat tanpa kehadirannya lagi 2014-2015 hampir tidak ada warna seperti dulu dan hanya ada satu warna yaitu hitam, hampa dan hambar menemaniku dalam setiap langkahku ku nikmati hidupku. Tuhan walau senyumku tak seindah dulu tak seceria dulu dan pastinya tak semanis dulu semua sudah terjadi biarlah terjadi dan berlalu Cinta. Sesakit apapun seperih apapun hati ini selemah apapun Phipy membuat jantungku berdetak hanya satu yang ingin ku ucapkan terima kasih Phipy sudah memberikanku Cinta yang begitu luar biasa besar dan terima kasih juga telah memberiku sakit yang sangat luar biasa besar juga. Ke mana perginya Phipy sekarang? Yang tidak aku ketahui keberadaanmu pertanyaanku sekarang apa salah aku bertahan sejauh dan selama ini? Apa aku salah juga mempertahankan Cinta pertamaku? Cinta yang bertahun-tahun aku jaga dengan susah payah! Sajakku khusus untuk kesedihan Cinta pertamaku.
Cinta…
Inikah Cinta yang dulu sering aku banggakan? Yang sering aku rasakan indahnya Cinta
Hey, hendak ke mana perginya Cintaku yang dulu itu?
Aku terjatuh sangat dalam.. Sudah tidak ada kekuatanku seperti dulu lagi
Aku terhempas sangat jauh.. Sejauh matamu
Tak bisa memandangku lagi
Cinta…
Bangunkan aku dari mimpi buruk ini.. Aku lelah
Segera Cinta… Temani aku dalam kesendirianku
Temani aku dalam kehampaanku
Rasa sepi menjauhlah.. Rasa sunyi pergilah
Luka yang sungguh merubah hidupku menjadi pahit
Kesedihan Cinta pertamaku.
Comments
Post a Comment